MAKALAH PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP IPTEK

BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
            Globalisasi di era reformasi ini, tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Globalisasi masuk ke setiap bagian dalam suatu negara, misalnya ekonomi, pendidikan, IPTEK, sosial budaya dan lain-lain. Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi mempercepat akselerasai proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
              Konsep akan globalisasi menurut Lucian W. Pye yaitu gobalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu ke seluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau worldculture).
              Globalisasi dapat dirasakan oleh berbagai kalangan baik remaja atau dewasa. Globalisasi pun sudah banyak mempengaruhi pada saat ini baik itu pengaruh yang baik maupun pengaruh yang buruk terhadap perkembangan budaya.
              Budaya merupakan ciri khas atau identitas suatu bangsa, budaya tidak lepas dari pengaruh globalisasi misalnya suatu kebudayaan dapat terpengaruhi oleh budaya luar sehingga keaslian budaya tersebut sudah sulit ditemukan. Seperti budaya di Asia terutama Indonesia, Indonesia menganut budaya timur dengan kesopanan yang dijunjung tinggi oleh leluhurnya hingga penerus-penerusnya. Kini budaya timur sudah tercampuri oleh budaya barat terutama dari Amerika. Dari segi berpakaian, sopan satun, gotong royong dan lain-lain kini sudah tidak terjaga dan di anggap lumrah.

1.2       Rumusan Masalah
1.      Apa definisi globalisasi dan budaya ?
2.      Bagaimana persebaran budaya di dunia pada era globalisasi ?
3.      Bagaimana pengaruh budaya barat terhadap budaya asli ?
4.      Apa saja pengaruh positif dan pengaruh negatif globalisasi terhadap budaya ?
5.      Bagaimana cara menyikapi globalisasi saat ini ?

1.3       Tujuan Penulisan
1.      Dapat mengetahui pengertian globalisasi dan budaya.
2.      Dapat mengetahui cara persebaran budaya di dunia pada era globalisasi.
3.      Dapat mengetahui pengaruh budaya barat terhadap budaya asli di era globalisasi.
4.      Dapat memahami pengaruh positif dan negatif globalisasi terhadap budaya.
5.      Dapat mengetahui cara menyikapi globalisasi yang sedang dan terus berkembang.
1.4       Manfaat Penulisan
         Agar penulis dan pembaca dapat mengetahui berbagai hal yang menyangkut tentang globalisasi dan budaya. Kita juga dapat mengetahui cara persebaran budaya di dunia. Budaya barat juga sangat berpengaruh terhadap globalisasi di budaya timur. Serta dapat mengetahui pengaruh yang disebarkan oleh globalisasi terhadap budaya dan bagaimana cara kita untuk menyikapinya.

1.5                   Metode Penelitian                
              Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan makalah iniadalah metode Studi Kepustakaan baik dari buku maupun referensi lain yang mendukung.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Landasan Teori
            2.1.1    Definisi Globalisasi dan Budaya
         Selo Soemardjan mendefinisikan globalisasi adalah terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat diseluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah yang sama.
            Globaliasasi merupakan kecenderungan masyarakat untuk menyatu dengan dunia, terutama dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan media komunikasi massa. Selain itu, para cendekiawan barat mengatakan bahwa globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang serba luas, tidak terbatas dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia. Globalisasi pada hakikatnya adalah proses yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-batas kebangsaan dan kenegaraan.
            Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi (akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan Buddhi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
            Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi landasan bagi tingkah lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana, dan strategi-strategi dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya.

2.2       Persebaran Budaya di Dunia
            Globalisasi secara intensif terjadi pada awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak budaya tidak perlu melalui kontak fisik karena kontak melalui media telah memungkinkan. Kerena kontak ini tidak bersifat fisik dan individual, maka ia bersifat massal yang melibatkan jumlah besar oreang (Josef klapper, 1990). Dalam prosenya banyak keluarga masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi global tersebut, dan dalam waktu yang bersamaan hal ini berarti banyak pula masyarakat (yang terlibat dalam proses komunikasi global) menjadi eksposed terhadap informasi, dan terkena dampak komunikasi tersebut. Akibatnya, para pemakai media mass atersebut mengetahui apa yang terjadi di tempat laina dengan budaya yang berbeda dalam waktu yang singkat. Mereka dapat melihat dan mengetahui keunggukan-keunggulan budaya yang dimiliki masyarakat lain melalui media massa tersebut. Sikap yang dapat muncul adalah sikapyang memandang kritis apa yang mereka miliki dan bagaimana mengimbanginya dengan nilai-nilai budaya yang sudah mereka miliki itu, termasuk sikap kritis dari bangsa indonesia sendiri terhadap apa yang sudah mereka miliki. Terkait dengan globalisasi, mitos yang hidup selama ini tentang globalisasi adalah bahwa proses globalisasi akan membuat dunia seragam. Proses globalisasi akan menghapus identitas dan jati diri. Kebudayaan likal atau etnis akan ditelan oleh kekuatan budaya besar atau kekuatan budaya global. Anggapan atau jalan pikiran diatas tersebut tidak sepenuhnya benar. Kemajuan teknologi komunikasi memang telah membuat batas-batas dan jarak menjadi hilang dan tak berguna.

2.3       Pengaruh Budaya Barat Dalam Globalisasi
             Budaya barat sangat bertentangan dengan Bangsa Asia khususnya Indonesia yang dianggap Budaya Timur. Diera globalisasi ini, dengan mudahnya budaya barat masuk melalui media internet, tv, ataupun media cetak yang kemudian diserap oleh banyak kaum muda. Hal ini saling berkesinambungan dengan pengaruh buruk lainnya dari globalisasi.
               2.3.1    Culture shock
            Biasanya ditandai dengan perubahan budaya maupun kebiasaan dalm masyarakat. Norma masyarakat yang sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang bertindak perlahan-lahan berubah menjadi longgar. Misalnya kebiasaan memberikan salam dan mencium tangan pada orangtua sudah pudar dikalangan generasi muda. Pudarnya budaya atau kebiasaan pada masyarakat seperti memberi salam atau mencium tangan orangtua sudah tergantikan oleh “Cipika Cipiki” yang diterkenalkan budaya barat padahal ini tidak sesuai dengan bangsa timur yang lebih mengedepankan etika bermasyarakat. Terlebih dalam agama islam “Cipika-Cipiki” dianggap dosa bila dengan lawan jenis.



           
              2.3.2    Sikap Meniru
                          2.3.2.1   Meniru Perilaku yang Buruk
               Banyak sekali adegan dalam film barat yang tidak sepatutnya dicontoh oleh kaum muda. Misalnya perkelahian antar pelajar dan pelajar yang terintimidasi dalam sekolah.
                          2.3.2.2   Meniru Idola
               Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh, pasti ingin sama persis menjadi idolanya, setidaknya dalam hal bergaya atau berpakaian. Cara berpakaian yang tak lazim bahkan mungkin dapat dikatakan ”Gila” .tapi semua itu seolah tak berarti, dan tetap diikuti.
   2.3.3    Style (cara berpakaian) Bangsa Barat
            Bangsa barat yang identik dengann liberalisme, sangat bebas dalam berpakaian dan karena trend pakaian dunia berkiblat pada bangsa barat, maka style atau cara berpakaian bangsa barat pun perlahan masuk dalam budaya kita dengan pakaian yang tidak sopan sudah menjadi hal yang lumrah.
2.3.4    Curtul Lag ( kesenjangan budaya)
            Ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat melanggar aturan atau hukum. Hal ini akibat kebebasan yang tidak bertanggung jawab yang diajarkan budaya barat.
2.3.5    Sekularisme/Sekulerisme
            Merupakan ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Dalam kajian keagamaan, masyarakat dunia barat pada umumnya dianggap sebagai sekular. Ha ini di karenakan kebebasan beragama yang hampir penuh tanpa sangsi legal atau sosial, danjuga kepercayaan umum bahwa agama tidak menentukan keputusan politis. Tentu saja, pandangan moral yang muncul dari keagamaan tetap penting didalam sebagian dari negara-negara ini.

2.4       Pengaruh Negatif dan Positif Globalisasi Terhadap Budaya
            2.4.1      Dampak pisitif
1. Meningkatkan pembelajaran mengenai kata nilai soaial budaya, secara hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.
2.  Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
            2.4.2    Dampak Negatif
1.  Menyebabkan erosi budaya.
2.  Kehilangan jati diri dan identitas bangsa.
3.  Hilangnya semangat nasionalisne dan patriorisme.
4.  Sulit ditemukan budaya asli yang belum terpengaruh oleh budaya asing.
5.  Kurang menyeleksi budaya luar sehingga tercampur dengan budaya lokal.
                          
2.5       Cara Menyikapi Globalisasi
            Meskipun globalisasi sebagian banyak merugikan kita, namun kita tidak bisa menghentikan laju globalisasi. Globalisasi adalah tantangan hidup yang harus dihadapi bukan dihindari. Lebih kepada memanfaatkan globalisasi sebaik mungkin, maka akan mengurangi dampak negatif Globalisasi atau bahkan mungkin dampak negatifnya dapat kita hilangkan.
            2.5.1      Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan dan Moralitas
              Meskipun globalisasi datang dengan setumpuk pengaruh negatif, namun dengan perisai keimanan dan moral yang tinggi, maka pengaruh globalisasi yang menimbulkan sifat-sifat seperti materialistis, hedonis, permisif, dan lain-lain tidak akan menguasai kita maka keimanan dan moral kita dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dang bernegara perlu dibenahi dan ditingkatkan lagi.
2.5.2      Meningkatkan Jiwa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme
              Lunturnya sikap gotong royong, tolong menolong yang telah diajarkan oleh nenek moyang kita. Diakibatkan kurangnya rasa persatuan. Jiwa individualisme lebih kental pada setiap individu. Rasa kesatuan dan nasionalimepun ikut pudar karena lebih memilih hal-hal yang menguntungkan saja. Perlu adanya kesadaran diri untuk memupuk dan meningkatkan rasa persatuan, kesatuan, dan nasionalisme.
2.5.3      Melestarikan Kebudayaan dan Adat Istiadat Daerah
              Jika bukan kita sendiri sebagai generasi muda yang turut melestarikan warisan budaya leluhur, lalu adakah orang lain? Kebiasaan dalam masyarakatpun mulai hilang ketika globalisasi datang. Globalisasi perlahan-lahan dapat menyingkir budaya asli. Ini sangat berbahaya.bagai generasi muda kita harus melestarikan budaya dan adat istiadat daerah bersama-sama.

BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
            Globalisasi sangat berpengaruh terhadap banyak sektor diantaranya pada sektor kebudayaan. Globalisasi tidak hanya berdampak positif saja tetapi meninggalkan dampak negatif yang sampai sekarang masih dirasakan efeknya misalnya untuk saat ini sangat sulit untuk menemukan kebudayaan asli yang belum terpengaruh oleh kebudayaan barat atau asing sama sekali, rata-rata kebudayaan yang ada di Indonesia sudah tercampur atau terpengaruhi sedikit demi sedikit oleh budaya asing. Hal tersebut disebabkan oleh persebaran budaya asing di dunia melalui media komunikasi massa, sehingga seseorang atau suatu bangsa dapat mengetahui perkembangan globalisasi kebudayaan saat ini bahkan meniru budaya yang tidak sesuai dengan budaya aslinya bakan dapat melanggar norma etika, norma agama dan norma budaya.

3.2       Saran
            Dari pembahasan tersebut kita sudah mengetahui beberapa dampak negatif yang disebabkan oleh globalisasi budaya. Untuk itu kita harus mampu memfilter segala informasi yang telah didapat. Bila bermanfaat baiknya diaplikasikan sedangkan bila berpengaruh buruk hendaknya kita dapat menolaknya dan menjadikan itu sebagai pengetahuan semata, karena masyarakat saat ini sudah mampu menilai mana yang baik dan mana yang buruk.












DAFTAR PUSTAKA

kumpulanmakalahjajang.blogspot.com/2011/12/makalah-dampak-globalisasi-terhadap.html?m=1


Comments